LANGITSULTRA.COM | KENDARI – Sebagai salah satu distributor protein daging sapi terbesar di Indonesia PT. Indogal Agro Trading berkolaborasi dengan Universitas Halu Oleo (UHO) demi mengembangkan industri ternak Sapi berkualitas unggul di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
President Director of PT. Indogal Agro Trading, Manuel Albores Cabo mengatakan bahwa pihaknya tertarik bekerjasama karena melihat pertumbuhan ekonomi di Kendari yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan daerah lain.
Menurutnya, dilihat dari sarana infrastruktur mulai dari jalan dan pelabuhan sangat mendukung. “Saya senang dengan pertumbuhan ekonomi di Kendari. Pelabuhannya sangat bagus untuk kirim daging sapi dari sini ke seluruh daerah di Indonesia”, ungkapnya pada Rabu (19/1/2021).
Dirinya menambahkan bahwa untuk jenis sapi yang akan dikembangkan nantinya adalah jenis Galician Blonde dari Spanyol. Selain itu, Pihaknya membawa sperma sapi beku dari luar negeri kemudian dilakukan inseminasi buatan dengan sapi lokal yang ada di sini.
“Itu akan melahirkan (genetik) 50 persen Spanyol dan 50 persennya Indonesia. Alasannya karena sapi jenis itu lebih produktif jika dibandingkan dengan sapi yang ada sekarang”, terangnya.
Untuk itu, dirinya membeberkan pembibitan sampai dengan penggemukan akan dilakukan pada tahun 2023 mendatang.
“Adapun target 2 hingga 5 tahun ke depan pihaknya menaksir dapat memproduksi 4.800 ekor sapi unggul pertahun dengan pemasukan sekitar Rp80 miliar tiap tahunnya”, tambahnya.
Di lokasi yang sama, Dekan Fakultas Peternakan UHO, Ali Bain menuturkan bahwa lahan yang disiapkan seluas 242 hektare berada di Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan dan itu merupakan milik UHO sehingga menjadi daya tarik bagi perusahaan untuk berinvestasi.
“Karena disitu dekat pelabuhan dan rumah pemotongan hewan jadi lebih efisien akibatnya, modal yang dikeluarkan perusahaan tidak terlalu besar. Itu memang fasilitas yang diinginkan oleh PT. Indogal”, ucapnya.
Dirinya berharap kerjasama ini akan membantu masyarakat yang selama ini berternak secara tradisional kemudian dipadukan dengan kemampuan akademik para guru besar ataupun dosen yang ada di UHO akan membawa dampak yang besar utamanya dalam membudidayakan ternak yang benar. Bagi pemda ini akan memberikan pemasukan pendapatan yang besar.
“Ketika kita bermitra dengan kegiatan perusahaan ini akan meningkatkan kemampuan mahasiswa tidak hanya cuma berteori. Secara tidak langsung ini juga mengatasi pengangguran alumni”, harapnya.
Sementara itu, Ketua Hubungan Antar Lembaga Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), L M. Mastari mengatakan dengan masuknya PT. Indogal diharapkan dapat merubah pola beternak masyarakat menjadi lebih modern dan tidak lagi melakukan pemotongan sapi betina produktif.
“Rata- rata peternak memelihara sapinya hingga satu tahun keatas baru menjual. Dengan datangnya perusahaan ini begitu lahir (ternak sapi), 3 bulan sudah langsung menghasilkan uang tentunya dengan hitungan peternak untung”, jelasnya.
Diketahui, PT. Indogal adalah perusahaan investasi asing (Spanyol) yang didirikan di Indonesia dengan fokus meningkatkan kapasitas produkivitas ternak sapi, manajemen peternakan, dan kapasitas produksi daging sapi.
